Menjadi Guru Cerdas dan Berkualitas
Ilustrasi guru cerdas |
Dunia pendidikan Indonesia belum lama ini kembali tercoreng dengan beredarnya pesan singkat yang dikirim oleh seorang guru SD di sekolah Al -Azhar melalui aplikasi chatting Whatsapp yang berisi ujaran radikalisasi bahwa murid di ajarkan untuk membunuh seseorang yang di anggap kafir. Tentu hal ini sangat di sayangkan bahwasannya bibit – bibit generasi di cetak oleh seseorang yang memiliki paham radikal yang negatif. Penanaman paham ini akan sangat berbahaya jika terus di implementasikan di lingkup pendidikan, apalagi dikalangan anak – anak sekolah dasar. Sudah banyak yang ditemukan dewasa ini hasil dari penanaman pemahaman radikal yang salah, contohnya ISIS, Alqaeda, Boko Haram, bahkan FPI. Tentu sebagai warga negara yang menjunjung tinggi pluralisme, heterogenitas, kemajemukan dan moderat, gameseducationary tidak akan tinggal diam untuk terus menyebarkan inspirasi – inspirasi positif mengenai bagaimana tindakan yang tepat dalam menanamkan ilmu yang berdasarkan pada falsafah negara yang berlaku di Indonesia, yaitu Pancasila.
Berdasarkan pengantar
diatas, kali ini gameseducationary akan memberikan beberapa poin penting dalam
membentuk kualitas guru yang sesuai dengan peran dan fungsinya sebagai
pembentuk generasi unggul, cerdas, dan kompeten.
1. Menjadikan diri sebagai reflektor tiap – tiap siswa
Harus selalu diingat bahwa Anda adalah guru.
Hal ini penting bagi Anda untuk menjadi seperti sosok figur "superhero"
di mata mereka. Ingat bahwa siswa Anda mencari Anda dan akan mencoba untuk
meniru disposisi Anda. Jika Anda kasar atau tidak pantas, mereka akan memiliki model
yang tidak pantas untuk perilaku mereka. Sangat penting bahwa siswa melihat
Anda sebagai orang yang percaya diri, sehingga mereka mengikuti langkah Anda,
dan merasa nyaman berbicara dengan Anda. Siswa, dari segala usia, membutuhkan
seseorang yang dapat dijadikan sandaran, siapa yang bisa dilihat, dan
kepercayaan.
2. Menjelaskan kepada siswa konsekwensi yang jelas.
Siswa diajarkan bahwa setiap pelanggaran
atau perbuatan akan menimbulkan konsekwensi. Putuskan apa konsekwensinya dan
kemudian menerapkannya secara konsisten. Pemberian konsekwensi terhadap siswa
harus dimulai dengan sinyal non-verbal (seperti hanya melihat siswa), untuk
sinyal verbal (meminta siswa untuk berhenti berbicara), untuk peringatan lisan
(jika ini terus berlanjut akan ada eksekusi dari konsekuensi ). Konsekwensinya
terserah Anda dan tergantung pada program sekolah. Banyak sekolah memiliki
sistem pemberian konsekwensi (perlu di perhatikan setiap siswa sebagian besar
tidak menyukai adanya konsekwensi). Baca: Hukuman mendidik efektif bagi siswa
3. Berbelas kasih.
Pendidik yang besar mampu membentuk hubungan
yang kuat dengan siswa mereka dan menunjukkan bahwa mereka peduli kepada mereka
sebagai manusia. Mereka hangat, dapat di akses, antusias dan peduli. Terbuka untuk
tinggal di sekolah setelah jam pulang untuk membantu siswa atau mendapatkan keterlibatan
dalam komite dan kegiatan sekolah, dan mereka dapat menunjukkan komitmen untuk
berkontribusi di sekolah.
4. Menetapkan beberapa aturan dasar.
Anda harus memiliki 3-5 aturan bahwa siswa
mengetahui tentang aturan tersebut. Ini adalah aturan yang, bila dilanggar, akan
tunduk pada skema konsekuensi yang diuraikan di atas. Cobalah untuk
memungkinkan kelas dalam menunjukkan aturan-aturan dasar: memiliki diskusi
kelas dan menulis ide-ide, hal itu akan membuat mereka mendengarkan dan bahwa
Anda peduli tentang pendapat dan masukan sementara yang di ujarkan oleh mereka dan
juga menetapkan beberapa dasar bahwa mereka akan setia kepada apa keputusan
yang telah di diskusikan. Bertindak sebagai mediator untuk memastikan bahwa
aturan yang diputuskan telah sesuai.
5. Buatlah Lingkungan yang kreatif
Lingkungan yang kreatif dapat menstimulus siswa dalam
menerapkan metode – metode ajaran yang telah di ajarkan sebagaimana yang telah
di jelaskan pada ke 4 poin di atas.
Demikian paparan yang telah
disampaikan melalui artikel ini, semoga peran guru dalam mencetak generasi –
generasi berkualitas yang produktif semakin nyata dan berintegritas di tengah
memudarnya nilai – nilai pendidikan yang jauh dari landasan keIndonesiaan kita
sebagai masyarakat yang ramah, santun, dan berbudi pekerti luhur. Salam
perubahan pendidikan!
Sumber : Wikihow
Thanks for the best blog.it was very useful for me.keep sharing such ideas in the future as well.this was actually what i was looking for,and i am glad to came here!
ReplyDeletemagento development company in bangalore
Thanx for your visit ma'am, enjoy reading and hope get many inspiration from there.
ReplyDelete