Tips Khusus Mengajar Siswa Penderita Disleksia
Ari Aditya ketika mendapat tantangan dari Presiden RI |
Baru – baru ini jagad dunia
maya kembali dihebohkan dengan tingkah lugu seorang bocah kelas 3 SD yang
membuat orang nomor satu di Indonesia Presiden Joko Widodo dan seluruh netizen tertawa
terpingkal. Momen tersebut berada saat Jokowi menghadiri acara Rembuk
Pendidikan Nasional di JIExpo Kemayoran Jakarta Pusat dalam rangka membagikan
Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada seluruh siswa yang hadir di acara tersebut.
Kejadian berawal pada saat Jokowi memanggil perwakilan siswa dari setiap
jenjang untuk naik keatas panggung untuk menerima KIP dan sebuah sepeda bagi
siswa yang bisa menjawab pertanyaan yang diberikan Presiden. Ari Aditya bocah
kelas 3 SD yang beruntung mendapat kesempatan berdiri sejajar dengan orang
nomor satu tersebut mendapatkan tantangan mudah dari Jokowi. Tantangannya
adalah menyebutkan empat jenis Ikan, tantangan tersebut bertujuan untuk
mengingatkan setiap masyarakat Indonesia bahwa tujuh puluh persen wilayah Negara
Indonesia adalah laut. Dengan gugupnya Ari menjawab tantangan Presiden dengan
menyebut nama ikan satu persatu, mulai dari ikan lele, ikan paus, ikan teri,
dan entah mungkin karena terlalu gugup Ari pun terpleset lidah yang tadinya
ingin mengatakan ikan tongkol menjadi ikan k****l, sontak seisi ruangan
dipenuhi tawa lepas karena melihat kepolosan jawaban dari Ari.
Fenomena salah ucap
tersebut langsung menjadi viral di dunia maya yang sejenak membuat kita
terlepas dari merebaknya berita hoax yang penuh provokasi dan caci maki. Sosok
Ari Aditya seolah menjadi oase ditengah gersangnya canda tawa masyarakat yang
sibuk menanggapi isu – isu hoax. Namun taukah anda, salah ucap yang dilakukan
Ari merupakan efek dari keterbatasan yang dialami bocah sd tersebut. Ari
merupakan anak penderita disleksia. Disleksia adalah suatu gangguan proses
belajar, di mana seseorang mengalami kesulitan membaca, menulis, atau mengeja. Penderita
disleksia akan mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi bagaimana kata-kata
yang diucapkan harus diubah menjadi bentuk huruf dan kalimat, dan sebaliknya.
Karena keterbatas yang dialami oleh Ari, KPAI (Komisi Perlindungan Anak
Indonesia) menghimbau kepada Netizen untuk menghentikan penyebaran video salah
ucap tersebut karena demi menjaga psikologis Ari sendiri.
Seorang penderita disleksia
mengalami perlambatan dalam menangkap materi yang diajarkan dan disampaikan
oleh guru, maka dari itu, pada artikel kali ini, gameseducatioanry akan
memberikan tips bagaimana mendidik siswa yang menderita disleksia berikut ini.
Ada banyak teknik untuk
mengajar anak-anak disleksia. Tidak semua penderita disleksia akan menanggapi
teknik yang sama, sehingga sangat penting untuk melakukan di luar apa yang akan
anda lakukan dengan setiap anak tertentu. Di sini adalah beberapa teknik yang anda
bisa coba.
Mulailah dengan Anak
peserta didik disleksia
sering mendapat kegagalan dalam menerima pelajaran dan itu sangat penting untuk
memulai pembicaraan secara dekat dan mendengarkan murid anda. Ini memungkinkan
anda untuk mengenal murid sebagai pribadi dan mengenal kepentingan mereka untuk
memungkinkan murid mengenal anda membangun kepercayaan dan keyakinan membantu anda
untuk menilai kemampuan lisan. Peserta didik perlu merasa percaya diri untuk “menonjol”
karena sering penderita disleksia merasa rendah diri dari kegagalan sebelumnya.
Ketika kepercayaan didirikan akan jauh lebih mudah untuk mengetahui cara
terbaik untuk membantu dan memberi dukungan.
Anda bisa menggunakan berbagai sumber daya dan
pendekatan yang mempunyai potensi keberhasilan awal di mana akan memotivasi
siswa untuk belajar lebih banyak dan menjadi lebih percaya diri dalam
menunjukkan kemampuannya untuk belajar.
VISUAL Learner (belajar dengan melihat)
·
Menggunakan gambar
dan materi multi-media
·
Ikuti tiap ejaan
kata-kata di mana saja yang di lihat
·
Lihatlah gambar di
buku sebelum membaca
·
Bermain game yang
berkaitan dengan 'mencocokkan' untuk meningkatkan memori
·
Menggambar peta
pikiran
·
Gunakan suku kata
warna yang berbeda misalnya dalam kata-kata
·
Menggunakan program
software visual yang baik
·
memiliki area kerja
yang rapi
Auditory LEARNING (belajar dengan mendengarkan)
·
Bicara tentang buku yang
akan dibaca atau informasi yang akan dipelajari
·
Memastikan sebuah
petunjuk dengan lisan yang jelas
·
Pastikan siswa dapat
merekam informasi sehingga dapat disimak lagi
·
Menggunakan
perangkat lunak yang memiliki input pendengaran yang baik.
Learner Kinestetik (belajar
dengan melakukan / perasaan)
·
Melacak huruf dalam
pasir atau di udara
·
Menggunakan
benda-benda konkret yang dapat ditangani misalnya kayu huruf, angka dll
·
Latih siswa tersebut
dengan menghafalkan objek yang dibuat
Demikian beberapa tips yang
bisa anda gunakan untuk secara khusus mendidik siswa anda yang memiliki
keterbatas berupa disleksia. Semoga fenomena Ari Aditya ini, bisa menggugah
hati kita untuk terus memberikan dukungan kepada anak – anak yang senasib sama
seperti Ari Aditya ini. Kekurangan mereka bukan untuk ditertawakan, melainkan
untuk melatih kita seberapa pedulikah kita terhadap perkembangan potensi –
potensi sumber daya manusia di Indonesia. Semoga artikel ini menginspirasi dan
bermanfaat. Salam perubahan pendidikan!
Sumber: dyslexiasw
Comments
Post a Comment