Penguatan Pendidikan Karakter dalam Program Full Day School
Full Day School |
Gameseducationary – Program
Full Day School atau yang bisa disebuat Co – Kurikuler sudah mulai dilakukan
uji coba di beberapa daerah di Indonesia. Berdasarkan pernyataan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, pihaknya telah menguji coba
pengimplementesian penguatan pendidikan karakter (PPK) atau yang disebut Full
Day School pada 1.500 Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di berbagai
daerah.
Salah satu daerah yang
menjadi konsentrasi pengimplementasian PPK adalah di Luwuk, ibukota Kabupaten
Banggai, Sulawesi Selatan. Di sana telah dimulai pelatihan kepada guru – guru,
kepala sekolah dan komite sekolah pada 1.500 sekolah yang bertujuan untuk
menjadikan mereka sebagai percontohan implementasi pendidikan karakter atau
yang biasa disebut dengan istilah piloting.
Baca juga: Full Day School Istilah Menyesatkan
Mendikbud menjelaskan
maksud dan tujuan dari pelatihan PPK adalah untuk mewajibkan guru berada di
sekolah minimum selama delapan jam perhari untuk fokus terhadap penguatan
karakter dan untuk kepala sekolah tidak lagi diperkenankan untuk mengajar
karena harus berfokus pada pembangunan dalam mengelola tugas dan fungsi sekolah
untuk mencapai tujuan – tujuan sekolah yang berprinsip pada mencerdaskan
bangsa.
Maka dari itu, Mendikbud
juga akan memutuskan hari libur pada hari sabtu agar anak – anak dan guru punya
waktu lebih banyak berkumpul dalam keluarga dengan harapan siswa yang menjalani
program Full Day School ini juga bisa menerapkan hasilnya dilingkungan keluarga
dan masyarakat.
Menurut Mendikbud, pada
jenjang SD, 70 persen materi adalah penguatan karakter dan 30 persennya materi
keilmuan, dan pada jenjang SMP 60 persen penguatan karakter dan 40 persen
materi keilmuan.
Untuk materi penguatan
karakter, Mendikbud sudah menyiapkan pedoman umum namun dalam penerapan
teknisnya sekolah diberi keleluasaan dalam menentukan penyampaian materi,
karena sekolah dirancang untuk independen dan mandiri dalam membuat rumusan
program penguatan karakter sesuai potensi lingkungan dengan memprioritaskan
kearifan, keunggulan, dan kecerdasan lokal.
Mendikbud menambahkan
harapannya bahwa tiap – tiap sekolah di daerah harus menunjukan ciri khas dan keunggulan
yang bisa ditonjolkan.
Semoga artikel ini bisa
menjadikan berita yang informatif kepada Bapak/Ibu guru dan pembaca sekalian.
Salam perubahan pendidikan!
Sumber: Republika
Comments
Post a Comment